Kamis, 29 Mei 2008

Etika Berkendaraan


Jalan umum bukanlah jalan milik pribadi, untuk itu hormatilah pengguna jalan raya yang lainnya. Saat berkendaraan etika yang harus dipakai adalah etika dalam mematuhi peraturan lalu lintas, tidak boleh ngebut, memakai helm bagi pengendara motor, jangan lupa membawa STNK dan SIM sebagai identitas pengguna jalan yang mematuhi aturan yang berlaku. Tingkatkanlah kesadaaaran berkendaraan dengan menerapkan etika berkendaraan.

Dari pembahasan kesepuluh contoh etika tersebut di atas mungkin kita dapat mengambil hikmah atau manfaat yang terkandung dari masing-masing point untuk membentuk diri kita yang baru sebagai manusia makhluk sosial yang bermartabat, bijaksana, serta berbudi pekerti luhur. Menerima atau tidaknya kembali lagi kepada diri masing-masing individu yang membacanya.

Etika dalam Bekerja


Dalam hal bekerja etika disini lebih ditonjolkan dalam hal kedisiplinan. Saat masuk kerja dan pulang kerja harus sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, tidak boleh korupsi waktu. Dalam menyelesaikan pekerjaan juga tidak boleh ditunda-tunda harus selesai tepat pada waktunya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh atasan. Apabila kita sudah bisa menerapkan etika bekerja dalam pekerjaan kita maka secara tidak langsung kita telah membentuk suatu sosok manusia yang berbudi luhur.

Etika Belajar


Ketika kita memasuki kelas dan memulai suatu pelajaran hendaknya kita memperhatikan etika belajar untuk kelancaran belajar-mengajar. Saat guru memasuki kelas sebagai murid sudah sepantasnya mengucapkan salam sambil berdiri, setelah guru tersebut duduk baru murid kembali duduk. Saat guru sedang menerangkan suatu pelajaran pun hendaknya murid memperhatikannya secara seksama, jangan mengobrol ataupun mengerjakan sesuatu diluar pelajaran tersebut. Selain tidak sopan juga dapat merugikan diri sendiri.

Etika Berjalan




Berjalan juga perlu mendapat perhatian khusus agar kita tahu bagaimana seharusnya etika berjalan di tempat umum. Saat berjalan hendaknya kita memperhatikan kesekeliling kita, mungkin saja ada orang yang sedang terburu-buru namun jalannya terhambat oleh kita, atau saat kita sedang terburu-buru, di depan kita berjalan seseorang maka sebaiknya kita mengucapkan kata permisi untuk mendahuluinya. Saat kita berjalan juga tidak boleh sampai memicu kecelakaan, contohnya berjalan harus pada trotoar bagi pejalan kaki jangan sampai kita berjalan dijalan khusus untuk kendaraan. Agar aman, nyaman serta tentram saat berjalan perhatikanlah etika berjalan, toh tidak ada ruginya untuk kita apabila kita mengikuti aturan atau etika tersebut, yang ada keuntungan besar yang kita dapat.

Etika Berpakaian


Dalam berpakaian masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda-beda. Akan tetapi bukan berarti seenaknya saja berpakaian tanpa mengindahkan etika yang ada. Cara berpakaian yang disesuaikan dengan etika berpakaian akan lebih bisa menyesuaikan diri sesuai dengan acara atau tempat yang dituju. Contoh memakai jas dan gaun saat menghadiri acara resepsi atau ulang tahun seseorang. Etika berpakaian yang benar-benar diterapkan terlihat dari pakaian yang dipakai oleh seseorang, apakah pakaiannya itu sopan atau justru mengundang cibiran orang lain. Untuk itu perhatikanlah cara berpakaian kita jangan sampai kita salah kostum. Ikuti etikanya maka Anda akan terlihat rapi dan menarik.

Etika Saat Bertamu


Ketika kita berkunjung atau bertamu ke rumah seseorang tentu saja dengan berbagai tujuan sesuai dengan keperluan masing-masing individu. Namun di sini juga diperlukan etika untuk bertamu sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang yang akan kita temui. Sebagai seorang tamu tentu saja kita juga harus menghormati hak-hak sang pemilik rumah, seperti jam berapa kita berkunjung? Berapa lama waktu kita berkunjung? dll.
Cobalah untuk memperhatikan etika bertamu tersebut meskipun dalam kapasitas kecil namun bisa berarti banyak bagi semua orang.

Etika Saat Menghadiri Suatu Pertemuan


Pertemuan di sini lebih difokuskan pada saat meeting atau suatu musyawarah. Etika yang dipakai di sini adalah etika menghargai orang lain saat orang tersebut menyampaikan suatu pendapat, sebelum orang lain selesai berbicara maka kita tidak boleh memotong pembicaraan mereka begitu saja. Berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk hak mereka dalam menyampaikan pendapatnya, maka mereka pun akan memberikan kesempatan kepada kita untuk menyampaikan hak berbicara kita.
Alangkah indahnya jika dalam suatu pertemuan orang-orang saling menghargai, tentu saja tidak akan ada perselisihan yang didasari dengan emosi serta tidak akan terjadi keributan apapun, meskipun timbul perbedaan pendapat.

Etika Saat Makan


Dalam hal ini , hal yang paling tidak disukai oleh kebanyakan orang adalah dimana saat makan ada orang yang buang angin atau bersendawa, juga apabila ada orang yang saat makan menasehati orang lain dengan kata-kata yang cukup pedas. Semua itu bisa menurunkan nafsu makan seseorang, jadi sebaiknya gunakan etika untuk menjaga agar hal-hal tersebut tidak terjadi.

Etika saat makan tersebut kalau dipandang secara sekilas kelihatannya memang tidak terlalu penting, namun itu semua merupakan suatu pelajaran bagi kita agar kita bisa menempatkan sesuatu pada tempat yang seharusnya. Itung-itung kita belajar menghargai diri sendiri maupun orang lain.

Etika dalam Sikap


Body Language atau yang kita kenal dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa tubuh mempunyai hubungan kuat dengan bahasa yang kita ucapkan. Karena bahasa tubuh merupakan cerminan atau alat untuk mengekspresikan setiap ucapan yang keluar dari mulut kita. Namun disini pula diperlukan kejelian serta ketelitian dalam mengkaji etika bahasa tubuh yang tertuang dalam sikap kita sehari-hari. Sikap juga merupakan tempat berekspresi bagi perasaan seseorang. Bahasa tubuh yang tercermin dari sikap bisa berupa gerak mimik wajah, cara duduk, cara berdiri, cara berjalan, dll.
Hendaknya apa yang kita ucapkan dan tunjukkan melalui sikap, haruslah sesuai jangan sampai mengada-ada atau dibuat-buat. Karena hal tersebutlah yang justru akan menyinggung perasaan orang lain. Akan tetapi, kadang-kadang kita juga harus bisa menyembunyikan perasaan kita yang sebenarnya, untuk itulah pada suatu saat kadang sikap kita hanya diam tanpa ekspresi seolah-olah pikiran kita sedang kosong padahal kita hanya tidak ingin menyinggung perasaan orang lain dengan sikap kita yang terpengaruh oleh suasana hati saat itu.
Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, sebagai contoh saat seseorang kesal atau marah terhadap sesuatu hal, dia harus bisa menahan emosinya jangan sampai merembet ke hal-hal yang lain. Begitu pun saat bersedih, seseorang tidaklah pantas terlalu mendramatisir kesedihannya itu, yang harus dilakukan adalah menyadari apa yang sedang dialami lalu mencari solusi untuk apa yang sedang dihadapinya tersebut.


Etika dalam Berbahasa


Di dalam kehidupan sehari-hari alat komuniukasi kita adalah bahasa dan mungkin sisanya adalah media cetak dan media elektronik sebagai hasil ciptaan manusia untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan, juga sebagai acuan bahasa dalam pengembangannya.
Ada dua macam kelompok bahasa yang menjembatani komunikasi tersebut, yaitu bahasa resmi dan bahasa santai. Bahasa resmi atau disebut juga bahasa lugas cebnderung lebih dominant diterapkan atau dipergunakan pada saat acara-acara resmi ( meeting, resepsi, pidato, dll ), atau biasa juga dipergunakan dalam bahasa media cetak atau media elekronik tadi. Lain halnya dengan bahasa santai yang kita kenal sebaga bahasa sehari-hari cenderung lebih dominan diterapkan dalam keseharian dan mungkin mempunyai batasab-batasan tertentu. Bahasa iklan juga termasuk kedalam bahasa santai.
Dalam berbahasa pula kita mempunyai etika tertentu yang mungkin tampak sepele namun mempunyai dampak yang sangat besar bagi kehidupan sosial manusia . Dilanggar sedikit saja, alamat masalah besar yang akan timbul. Sebagai contoh etika dalam berbahasa, saat berbicara kita tidak boleh berbicara dengan menggunakan bahasa yang kasar terhadap siapapun harus tetap lembut dan sopan meskkipun yang kita ajak berbicara umurnya jauh lebih muda dari umur kita. Selain itu saat kita berjanji harus ditepati karena hal tersebut juga merupakan salah satu etika berbahasa.

Contoh Etika

1. Etika dalam Berbahasa
2. Etika dalam Sikap
3. Etika Saat Makan
4. Etika Saat Menghadiri Suatu Pertemuan
5. Etika Saat Bertamu
6. Etika Berpakaian
7. Etika Berjalan
8. Etika Belajar
9. Etika dalam Bekerja
10. Etika Berkendaraan
11. Dll

Jumat, 23 Mei 2008

Etika

PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah suatu aturan atau tata cara bersikap di dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas seseorang.
Adapun contoh berbagai macam etika yang telah kita lakukan baik disadari maupun tidak disadari, seperti etika berbahasa, etika dalam sikap, etika saat makan, dll.

Kata ”etika” atau ”ethics” dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Yunani”e thos”,yang berarti karakter.Etika selanjutnya didefinisikan sebagai suatu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok dan masyarakat (Nagajaran,1990).

Etika yang muncul dari perkembangan teknologi informasi adalah etika yang muncul bersamaan dengan digunakannya teknologi informasi dari mulai teknologi itu baru dikenal hingga pada tahap perkembangan terakhir seiring peradaban manusia yang tiada henti.